Profil Desa Seboropasar

Ketahui informasi secara rinci Desa Seboropasar mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Seboropasar

Tentang Kami

Desa Seboropasar, Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo, ialah desa yang kental dengan budaya agraris. Lokasinya yang strategis, dilewati oleh Jalan Daendels, menjadikannya memiliki potensi ekonomi yang beragam, dari pertanian hingga perdagangan. Profil

  • Potensi Agribisnis Berbasis Pertanian

    Mayoritas penduduk bekerja sebagai petani, menunjukkan dominasi sektor pertanian sebagai penopang ekonomi utama desa.

  • Akses dan Lokasi Strategis

    Desa ini dilintasi oleh jalur vital, Jalan Daendels, yang menghubungkan antar-kabupaten. Akses ini membuka peluang besar untuk pengembangan sektor perdagangan dan jasa.

  • Kekayaan Sejarah dan Budaya

    Keberadaan makam tokoh agama, Ki Ageng Seboropasar, yang menjadi tempat ziarah, menambah nilai historis dan spiritual bagi desa ini, membedakannya dari desa-desa lain.

XM Broker

Desa Seboropasar, sebuah nama yang tidak hanya menandai sebuah lokasi geografis di Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo, tetapi juga merangkum cerita tentang kehidupan, sejarah dan potensi. Desa ini menjadi saksi bisu perpaduan antara tradisi agraris yang kuat dengan modernitas yang dibawa oleh jalur vital, yaitu Jalan Daendels. Jalan ini tidak hanya memudahkan mobilitas penduduk dan distribusi barang, tetapi juga membuka jendela ekonomi yang lebih luas bagi masyarakat setempat. Profil ini akan membawa kita lebih dekat untuk memahami kekayaan dan tantangan yang ada di Desa Seboropasar.

Geografi dan Demografi: Pertemuan Jalur Utama dan Lahan Pertanian

Secara administratif, Desa Seboropasar terletak di Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah. Salah satu ciri geografis paling menonjol dari desa ini yakni dilintasi oleh Jalan Daendels, sebuah jalan yang membentang di sepanjang pesisir selatan Pulau Jawa. Posisi strategis ini memberikan keuntungan besar dalam hal aksesibilitas, menghubungkan desa ini dengan pusat-pusat ekonomi lain di Purworejo maupun di luar kabupaten.Luas wilayah Desa Seboropasar dan kepadatan penduduknya menunjukkan karakteristik desa pedesaan yang padat namun tetap berorientasi pada pertanian. Berdasarkan data dari Pemerintah Desa Seboropasar, luas wilayah desa ini mencakup 1,842 kilometer persegi. Dengan jumlah penduduk yang mencapai 1.554 jiwa, kepadatan penduduknya sekitar 843 jiwa per kilometer persegi. Angka ini cukup tinggi, mencerminkan bahwa meskipun ruang terbagi untuk permukiman dan lahan pertanian, populasi tetap terkonsentrasi di area tersebut. Mayoritas penduduk di desa ini menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian, yang menjadi tulang punggung ekonomi desa. Hal ini juga didukung oleh data statistik yang menunjukkan bahwa petani merupakan profesi dominan.

Potensi Ekonomi: Dari Hasil Bumi hingga Perdagangan

Potensi ekonomi utama Desa Seboropasar berakar kuat pada sektor pertanian. Mayoritas penduduknya adalah petani yang mengolah lahan subur untuk budidaya padi. Lokasinya yang berada di dataran rendah dengan tanah yang subur sangat mendukung produktivitas pertanian. Hasil panen padi tidak hanya mencukupi kebutuhan pangan lokal tetapi juga dipasarkan ke luar desa, menjadikannya salah satu penopang lumbung pangan di wilayah Kecamatan Ngombol.Selain pertanian, keberadaan Jalan Daendels menciptakan potensi ekonomi lain, yaitu di sektor perdagangan dan jasa. Di sepanjang jalan yang melintasi desa, terdapat warung makan, toko kelontong, dan usaha kecil lainnya yang melayani para pelintas jalan. Peluang ini dapat dimanfaatkan lebih jauh dengan mendirikan usaha yang lebih besar, seperti tempat peristirahatan, bengkel, atau toko oleh-oleh khas Purworejo yang dapat menarik perhatian pengendara yang lewat. Diversifikasi ekonomi ini penting untuk mengurangi ketergantungan pada sektor pertanian yang rentan terhadap fluktuasi harga dan cuaca.Pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) juga dapat menjadi langkah strategis untuk mengelola potensi yang ada. BUMDes dapat berinvestasi pada usaha yang mendukung pertanian, seperti penyediaan pupuk atau alat pertanian, atau bahkan mengelola bisnis pariwisata berbasis budaya dan sejarah.

Pembangunan dan Tantangan: Memadukan Tradisi dan Kemajuan

Pembangunan di Desa Seboropasar menghadapi tantangan unik, yakni bagaimana memadukan pembangunan fisik dengan pelestarian budaya dan sejarah. Pemerintah desa berupaya meningkatkan infrastruktur dasar, seperti jalan desa dan saluran irigasi, untuk mendukung kegiatan pertanian. Perbaikan jalan yang menghubungkan lahan pertanian dengan permukiman penting untuk memperlancar distribusi hasil panen.Namun terdapat tantangan yang harus dihadapi. Salah satunya ialah masalah regenerasi petani. Minat generasi muda terhadap profesi petani cenderung menurun, seiring dengan daya tarik pekerjaan di sektor industri atau perkotaan. Jika tren ini berlanjut, masa depan pertanian di desa ini bisa terancam. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan program pemberdayaan yang membuat sektor pertanian lebih menarik, misalnya dengan memperkenalkan teknologi pertanian modern atau memberikan pelatihan manajemen agribisnis.Tantangan lain yakni bagaimana mengelola potensi sejarah dan budaya tanpa mengorbankan nilai-nilai luhur. Desa Seboropasar memiliki situs sejarah berupa Makam Ki Ageng Seboropasar, yang merupakan tempat ziarah. Pemanfaatan situs ini untuk pariwisata spiritual harus dilakukan secara hati-hati agar tidak menghilangkan kesakralan dan fungsi utamanya sebagai tempat penghormatan.

Dinamika Sosial dan Budaya: Makam Leluhur sebagai Simbol Identitas

Dinamika sosial dan budaya di Desa Seboropasar sangat dipengaruhi oleh keberadaan makam tokoh agama, Ki Ageng Seboropasar. Makam ini tidak hanya menjadi tempat ziarah bagi masyarakat lokal, tetapi juga bagi peziarah dari luar daerah, terutama pada hari-hari tertentu. Ini menjadikan desa ini memiliki identitas spiritual yang kuat. Masyarakat setempat secara turun-temurun menjaga dan merawat kompleks makam ini sebagai bentuk penghormatan.Kehidupan sosial sehari-hari juga kental dengan nilai-nilai gotong royong dan kebersamaan. Kegiatan sosial dan keagamaan seringkali menjadi momen untuk mempererat tali silaturahmi. Para tokoh agama dan perangkat desa memiliki peran penting dalam menjaga harmoni dan kekompakan warga. Dengan demikian, Desa Seboropasar tidak hanya dikenal karena pertaniannya yang produktif atau lokasinya yang strategis, tetapi juga karena kekayaan sejarah dan spiritual yang menjadikannya unik. Profil ini menunjukkan bahwa di balik kesibukan kehidupan modern, desa ini tetap memegang teguh tradisi dan nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh para leluhur.